Minggu, 07 Desember 2014

SECANGKIR KOPI MENGGANTIKANMU


Senin siang yang cerah,
setengah hari telah berlalu dalam rutinitas tanpa perasaan..
saat terduduk dalam area no smoking dalam sebuah kantor
kubiarkan punggung ini merebah dan melepaskan beban-beban di pundak yang sedari tapi menggantung tak berperasaan,
karena buku-buku dan semua isi dokumen itu tak sadar akan apa pun...

duduk disini,
ditemani secangkir kopi...
ada rasa nyaman dalam setiap tegukkannya,
dan di tiap tegukkannya,
terlintas dirimu yang tak nampak dalam rentang waktu tak terdefinisikan...

Tegukkan kedua,
sesosok pria duduk disamping kananku...
nyaman bersamanya disini...
sambil menikmati cita rasa kopi yang masih tampak mengepul karena panas..
dan saat air kopi menghilang,
kutengok ke arah kananku..
kosong.

Tegukkan ketiga,
kopi telah dan hampir dingin...
tapi aromanya tidak hilang..
lalu muncul sesosok pria di sebelah kiriku...
entah karena pengaruh tegukkan kopi ini..
tiba-tiba jantungku berdebar..
terhimpit,
rasanya ingin segera ku bayar gelas yang masih penuh terisi kopi ini
dan segera menjauh darinya...
tapi saat kutengok ke arah kiri..
kosong.

lalu, kutatap kopi yang ada di hadapanku...
masih dengan citarasa dan aroma yang tak hilang,
walau dia kemudian menjadi dingin...
mewakili dinginnya perasaan...
tapi tetap memiliki citarasa dan aroma yang sangat tajam...

Dalam gelas yang masih terisi penuh ini,
kutatap masa depan,
dan tersenyum...
masih ada harapan...

biarkan tegukkan tadi berlalu,
disini masih begitu banyak rasa dan aroma yang harus kukecap dalam hidup..

kutatap wajahku dalam genangan kopi dalam gelas,
dan kutaruh sesosok wajah kedalamnya..
menjadi satu citarasa baru yang harus di nikmati...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar